Terlaris

Memasang MCB

Memasang MCB

Ketika pertama kali saya hendak mengganti unit MCB yang rusak (switch tidak dapat kembali ke posisi ON) dalam box MCB di rumah, ada rasa takut yang cukup besar untuk mencoba mengerjakannya sendiri. Kemudian, saya mengutak-atik unit MCB yang baru di beli untuk memahami cara pemasangannya. Ternyata, tidak terlalu rumit. Anda pun dapat mengerjakannya sendiri dengan bantuan obeng min (-) sebagai alat mempermudah mengungkit tuas penjepit di bagian belakang atas atau bawah unit.

Hal terpenting sebelum melakukan tindakan mengganti unit MCB yang sedang terpasang dalam box MCB adalah mematikan terlebih dahulu distribusi aliran listrik dari meteran PLN dengan menurunkan switch unit MCB yang terpasang pada meteran.

Box MCB

Ada dua model box MCB yang umum ditemukan di pasaran, inbow dan outbow. Secara fungsi, keduanya adalah sama. Pengertian inbow adalah box terpasang menyatu ke dalam dinding, sedangkan outbow adalah box terpasang di permukaan dinding.

Selain itu, ada beberapa besar ukuran box MCB. Besar ukuran box ini disesuaikan dengan jumlah unit MCB yang hendak dipasang di dalamnya. Mulai dari box dengan besar ukuran untuk kebutuhan pemasangan 2 s/d 4 unit MCB.

Box MCB tersebut, terbagi menjadi dua bagian, yaitu : bagian dalam dan luar. Bagian dalam adalah bagian yang menempel permanen pada dinding, sedangkan bagian luar cenderung berfungsi sebagai penutup (cover) saja. Pada model inbow, bagian dalam box MCB terpasang di dalam dinding. Sedangkan model outbow, bagian dalam box MCB terpasang pada permukaan dinding.

Fungsi box MCB, selain sebagai “rumah” dari unit MCB, sebenarnya dapat diumpamakan sebagai tempat awal / pintu gerbang dimana pemetaan distribusi jalur listrik ke dalam rumah ditentukan. Dan ditempat ini pula anda dapat langsung mengenali konfigurasi jaringan distribusi jalur listrik dalam sebuah rumah. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan terdapat lebih dari satu unit box MCB di dalam sebuah rumah.

Pada rumah berskala besar biasanya memiliki kapasitas daya yang besar juga. Kecenderungan keberadaan box MCB tambahan di beberapa area ruangan / tingkat rumah seperti itu adalah wajar. Karena selain mempermudah dalam pengaturan distribusi daya di setiap area, juga dapat mencegah terjadinya pemakaian daya secara berlebih terfokus pada satu area saja.
.
Di bagian dalam box MCB, biasanya dilengkapi dengan potongan besi di bagian tengah yang berfungsi sebagai tempat unit MCB diletakkan. Sedangkan pada kedua bagian pinggirnya, terdapat panel untuk tempat melekatkan jalur kawat arus netral dan arde (ground). Anda dapat mengenali penempatan jenis arus pada masing-masing sisi dari tanda / kode yang tertera pada permukaan unit.

Gambar di bawah ini adalah contoh box MCB outbow yang dapat menampung hingga 4 unit MCB di dalamnya.

Unit MCB

Unit MCB adalah perangkat listrik yang menempati box MCB. Ada dua model unit MCB dengan perbedaan fisik unit yang saya miliki saat ini. Keduanya memiliki fungsi sama, yaitu sebagai pembatas daya / arus listrik. Perbedaan fisik dari kedua unit MCB tersebut, hanya sebatas untuk cara pemasangan di box MCB saja.

Pada bagian belakang masing-masing unit, ada bagian yang terpotong menjorok ke dalam. Bagian ini berfungsi untuk mengkaitkan unit pada potongan besi di box MCB.

Saya menyebut kedua model unit MCB seperti diatas sebagai model “tunggal”, karena saat ini ada juga produk unit MCB dengan model “seri”. Saya belum pernah membeli atau pun memperhatikan detail fisik model seri ini. Namun, dari yang sepintas terlihat, model seri dapat dikatakan sebagai dua / beberapa model tunggal yang digabungkan menjadi satu kemasan. Saya akan membahas unit MCB model seri ini setelah ber-kesempatan untuk memeriksanya.

Pada gambar, saya tambahkan kotak bergaris merah putus-putus yang menandakan perbedaan posisi bagian tuas penjepit di masing-masing model unit MCB.

Memasang unit MCB pada box MCB

Sebagaimana yang saya nyatakan sebelumnya, memasang unit MCB tidaklah terlalu rumit. Anda hanya membutuhkan obeng min (-) sebagai alat bantu untuk mempermudah mengangkat tuas penjepit saat unit hendak dipasangkan pada box.

Model pertama memiliki tuas di bagian belakang bawah unit yang berfungsi sebagai penjepit agar unit bisa menempel di potongan besi bagian dalam box MCB. Sedangkan model kedua memiliki tuas di bagian belakang atasnya. Saat kedua model ini hendak dipasangkan pada potongan besi di dalam box MCB, bagian unit MCB yang tidak ber-tuas di kaitkan terlebih dulu pada potongan besi. Kemudian tuas ditarik sambil unit MCB ditekan hingga posisi bagian belakang unit menempel sepenuhnya pada potongan besi, lalu tuas dilepaskan agar menjepit potongan besi.

Jangan terbalik saat memasangkan unit MCB ini. Pastikan switch MCB dalam keadaan turun / posisi OFF (mati) untuk meyakinkan posisi bagian bawah dari unit MCB. Perbedaan tekanan saat kita menaikkan switch ke posisi ON (menyala) dapat dijadikan parameter untuk mengetahui switch MCB dalam keadaan ON atau OFF. Setelah unit MCB terpasang dengan benar, barulah kawat tembaga di-selip-kan pada bagian sekrup yang terdapat pada bagian bawah dan atas unit MCB.

Pastikan kawat tembaga (kabel dari meteran PLN) yang dipasangkan di bagian bawah unit adalah jalur kawat arus aktif (positif). Demikian juga kawat tembaga (kabel keluaran / output ke jaringan kabel dalam rumah) yang dipasang di bagian atas unit diperuntukkan sebagai jalur distribusi arus aktif yang masuk ke jaringan kabel di dalam rumah.

Gambar di atas hanyalah contoh dari cara memasang unit MCB dengan model yang berbeda dalam satu box MCB. Pada realita penerapannya, pemasangan unit lebih baik untuk diseragamkan menjadi satu model dalam sebuah box MCB. Dengan demikian, pemasangan kawat tembaga yang masuk ke dalam unit dapat lebih mudah pengerjaannya.

Box MCB Inbow

Gambar di bawah ini adalah realita dari pemakaian box MCB inbow. Sebagaimana peruntukan dari perangkat inbox, box MCB ini tertanam di dinding dimana jalur kabel yang masuk ke dalamnya juga terlindung (tertanam) di bawah permukaan dinding.

Cara pemasangan unit MCB pada box MCB inbow ini adalah sama dengan cara yang terapkan pada box MCB outbow sebagaimana telah dideskripsikan di atas. Pada gambar deretan MCB di atas, kebetulan tertera tanda yang melambangkan posisi nyala-mati dari switch MCB. Tanda “I” (huruf i kapital tanpa tanda kutip) menandakan switch dalam posisi ON dan tanda “O” (huruf o kapital tanpa tanda kutip) menandakan posisi OFF. Tanda itu sendiri, juga tercetak menyembul (em bos) di masing-masing sisi switch.

Skema jalur kabel dalam box MCB

Di bawah ini adalah gambar skema jalur kabel keluaran meteran PLN masuk melalui 3 unit MCB yang terpasang dalam box MCB :


Gambar : skema jalur kabel dalam box MCB “dengan” kawat Arde dari meteran PLN

Pada gambar skema di atas, di asumsi-kan kondisi kabel keluaran PLN terdiri dari 3 kawat (arde, positif dan negatif). Arus aktif (kawat hitam), dimasukkan ke dalam unit MCB #1, kemudian dihubungkan secara pararel ke dua unit MCB lain-nya dengan menggunakan potongan kawat tembaga berukuran sama.

Seandainya kabel keluaran meteran PLN hanya terdiri dari 2 kawat (satu phase dua kawat) saja, maka harus dibuat grounding terpisah / tersendiri untuk mengakomodir kelebihan aliran listrik yang terdapat dalam kawat arde. Ilustrasi-nya seperti gambar skema di bawah ini :


Gambar : skema jalur kabel dalam box MCB “tanpa” kawat Arde dari meteran PLN

Kawat arde pada gambar skema di atas, terhubung (di-lilit-kan) pada “paku” yang sengaja harus kita tancapkan sendiri pada dinding / tembok rumah. Kondisi tersebut perlu dikerjakan dengan tujuan menyalurkan kelebihan arus listrik yang beredar di permukaan casing perangkat elektronik seperti CPU atau lemari es / kulkas.

Kelupas-kan bagian pembungkus kawat yang hendak dililitkan pada paku. Media paku tersebut dapat diganti dengan potongan plat besi atau tembaga. Namun tetap harus dalam kondisi tertanam di dinding / tembok rumah.

MCB induk dan MCB anak

Gambar berikut ini adalah skema jalur pemasangan kawat dalam box MCB dengan 1 (satu) unit MCB (MCB #0) sebagai pengendali (MCB induk) dari MCB #1, #2 dan #3 (MCB anak).

Cara ini, bisa digunakan seandainya dilakukan pemasangan stabilizer pada jalur kabel antara meteran PLN dengan box MCB. Besaran kapasitas unit MCB #0 ini, harus sama dengan kapasitas unit MCB di meteran PLN. Sedangkan tiga unit MCB lainnya, boleh berkapasitas sama atau lebih kecil dari MCB #0.

Dengan demikian, berapa pun total pemakaian daya dari ketiga unit MCB anak, akan selalu terbatasi oleh kapasitas MCB induk. Jadi, seandainya terjadi pemakaian daya di atas kapasitas listrik terpasang oleh salah satu MCB anak, maka MCB induk akan “trip” terlebih dulu sebelum berefek ke stabilizer.

Selamat mencoba…!

Leave a Reply

* Name:
* E-mail: (Not Published)
   Website: (Site url withhttp://)
* Comment:
Type Code