Standarisasi pada Kabel

Kabel listrik banyak sekali yang beredar dipasaran dari mulai merk Super, extrana sampai Supreme, Voksel, Jembo, Kabelindo, Kabel Metal Indonesia. Namun dengan banyaknya kabel yang ada dipasaran semakin bingung kita memilih kabel listrik yang mana yang dipilih. Dan kabel listrik yang aman seperti bagaimana? Karena banyak kabel listrik yang memiliki sertifikasi yang beragam seperti SPN, LMK, SNI bahkan ISO. Apa ya sertifikasi itu? Yuk kita bahas satu persatu

Yang pertama adalah SNI. SNI itu singkatan dari Standar Nasional Indonesia. SNI itu adalah standar yang ditetapkan oleh pemerintah untuk hasil produksi yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia. SNI diberikan baik itu secara perseorangan maupun produksi sebuah badan atau perusahaan. SNI diberikan berupa stempel yang menempel di setiap barang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Dari stempel ini kita mengetahui bahwa jika kabel yang memiliki stempel SNI itu sudah memenuhi standar kualitas yang layak beredar di pasar luas khususnya di Indonesia. SNI sangat menjamin hak dan keamanan konsumen yang menggunakan product itu. Hanya kabel yang berstempel SNI yang boleh beredar. Kabel tanpa sertifikat SNI tidak boleh beredar di Indonesia dan harus dimusnahkan.

yang kedua adalah SPLN. Sama halnya dengan SNI, SPLN juga bertujuan untuk memberikan perlindungan pada konsumen dan masyarakat dalam masalah mengenai keselamatan bahkan kesehatan dan juga jaminan mutu produk. Namun SPLN ini merupakan standarisasi yang dikeluarkan oleh badan perusahaan listrik Negara. PT PLN ini mempunyai kode kode yang diberikan ke kabel jika kabel tersebut lulus standarisasi SPLN. Kabel kabel yang lulus standarisasi PLN akan memiliki kode nama seperti:
N artinya Kabel Standar dengan inti tembaga
NA artinya Kabel Standar dengan Inti Aluminium sebagai penghantar
Y artinya solasi PVC
G artinya Isolasi Karet
A artinya Kawat Berisolasi
Y artinya Selubung PVC
M artinya Selubung PVC
R artinya Kawat Baja Bulat (perisai)
Gb artinya Kawat Pita Baja ( perisai)
B artinya Pipa Baja
I artinya Untuk isolasi tetap di luar jangkuan tangan
re Artinya Penghantar padat bulat
rm artinya Penghantar bulat berkawat banyak
Se artinya Penghatar bentuk pejal (padat)
Sm artinya penghantar dipilin bentuk sektor
f artinya penghantar halus dipintal bulat
ff artinya penghantar sangat fleksibel
D artinya penghantar 3 jalur yang ditengah sebagai pelindung
H artinya kabel untuk alat bergerak
rd artinya inti dipilin bentuk bulat
fe artinya inti pipih
-1 artinya kabel dengan sistem pengenal warna urat denganhijau kuning
-0 artinya kabel dengan sistem pengenal warna urat tanpahijau kuning
Itulah sedikit dari SPLN yaitu sertifikasi yang dibuat oleh perusahaan listrik Negara.

Berikutnya kita akan membahas mengenai LMK. Sertifikat LMK ini dikeluarkan oleh lembaga yang mengurusi masalah kelistrikan. Tidak Cuma kabel listrik, peralatan listrik pun juga quality dan mutunya oleh LMK ini. LMK singkatan dari Lembaga Masalah Kelisitrikan. LMK ini biasanya memiliki logo yang tercantum disetiap peralatan listrik.
Kemudian yang terakhir kita akan membahas mengenai ISO. ISO yang biasa kita kenal sebagai International Organization For Standardization merupakan Asosiasi internasional yang menerapkan standar internasional dibidang industry dan komersial. ISO dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan mutu perdagangan internasional dan meningkatkan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi.
ISO merupakan organisasi di luar pemerintahan yang berdiri sejak tahun 1947 dan terdiri dari sedikitnya 140 negara. Macam-macam ISO antara lain :
• ISO 9001
• ISO/IEC 17025
• ISO 50001
• ISO 14001
• ISO 22000
• ISO/IEC 27001
• ISOTS 16949

Setelah kita melihat pengertian pengertian sertifikasi dari mulai SNI, SPLN, LMK sampai ISO apakah sertifikasi itu penting? Tentu saja sangat penting. Karena kabel yang bersertifikasi itu sudah teruji kualitasnya sehingga aman untuk dipergunakan.